dingin bayu malam menyentuh sekujur tubuhku,
ternyata gelap malam sering menemaniku,
kepedihan semalam mengajar aku erti kesabaran,
aku hanya menunggu, menunggu untuk mencari sebuah jawapan,
jawapan kepada semua kedukaan yang sering bertandang,
bertandang henya untuk menemani setiap langkah ku kedepan,
sepi malam,
adakah kau tahu betapa sunyi hidupku,
adakah kau tahu betapa aku memerlukan dia untuk mendamping jiwaku,
adakah kau tahu aku hanya inginkan sebutir kebahagiaan,
kebahagiaan yang tertanam di balik duka yang bagai butir pasir di pantai?
aku percaya, kau selalu ada denganku,
ada menemaniku,
tetapi adakah ini yang dinamakan kasih?
menelan seribu pahit,
meratah darah kedukaan,
meneguk tinta kesedihan,
ini perlu aku lakukan agar kasih yang dapat dirasakan?
aduh sepi malam,
mengapa hanya bisa yang aku pendamkan,
tidakkah bahagia yang aku tercari,
aku tahu aku tidak seindah kilauan sinar kecintaan,
aku tahu aku tidak sewangi kuntuman sayang bak mawar,
aku juga tahu aku tidak semerdu alunan kasih sayang,
sepi malam!
dekatkan aku padanya,
aku tidak berdaya,
dekatkan aku agar dapat aku sentuh kelembutannya,
agar dapat aku cium wangi baunya,
agar dapat ku kucup indah saktinya,
wahai sang teman,
hanya kamu mampu menawan,
mengukir seribu peringatan,
agar aku sedar,
apa yang aku tidak pernah memandang,
agar aku tahu itukah bait bait cinta...
bunga bahagia yang menjelma hanya seketika
ReplyDeletepeluk dan dakaplah ia sekuat hatimu
agar ia menjadi milik hatimu selamanya....