Hanya Renungan

Hanya Renungan
merenung bukan bermakna lalai, tapi merenung mencari sebuah jawapan

Friday, May 2, 2014

Terlintas lalu teringat

Peargh.... Tika dan saat ini aku masih lagi melaksanakan kerja, ternyata sesuatu yang sedikit membawa tekanan dan kepenatan.. 2.20 pagi, haha, masih belum keluar aku ini... Terasa mahu keluar seketika untuk menenangkan fikiran.. Tiba-tiba aku teringat saat aku bersama dia dulu, masa aku dibangku sekolah.. ternyata dia adalah wanita pertama yang mengajar aku erti cinta dan erti jatuhnya air mata duka..

***********************************************************************
 Sebelumnya aku sudah bercinta namun cinta yang tiada cinta, hanya berhubungan tanpa perasaan, kerna aku masih tidak mengenali cinta... Di satu hari yang cukup memenatkan aku di sekolah.. ternyata aku seorang yang sedikit sibuk... dalam keadaan serabai aku melalui kelas dia yang saat itu tiada guru dikelasnya.. aku berpaling kepadanya, ternyata dia memandangku lalu senyum kepadaku, aku menggelabah dan teruskan berjalan... ternyata aku masih gugup dalam bercinta disaat itu... After school hour, aku dah pack barang dalam beg aku, dan aku perlahan-lahan berjalan keluar.. "Patung, Kejap!" aku menoleh... owh rupanya I.S yang memanggil.. aku menunggunya untuk berjalan sama-sama untuk pulang.. "Nampak penat jer hari ni" dia katakan padaku sambil tertunduk.. (kitorang tidak pernah berbual pandang mata jika situasi itu tidak memerlukan aku dan dia memandang, kecuali saat aku dan dia study dan bercerita tentang madah dan cinta). "Penat sikit dari biasa, kenapa?" aku menyambung perbualan. "kalau ye pun, tak payah lah muka sampai serabai macam tu, kelakar plak tengok" sambil I.S ketawa kecil. "Memang serabai sikit hari ni" aku tersenyum. aku menghentikan langkah. dan biar dia setapak kedepan lalu..." I.S! Pandang sini kejap" kataku, Dia toleh sambil menunjukkan reaksi wajah tertanya-tanya. Belum sempat dia membuka mulut, aku sudah mulai dulu menyatakan sesuatu sambil aku pandang tepat kematanya yang penuh cahaya... "I.S tau tau, saat Patung penat tadi Patung pandang I.S, kurang sikit penat Patung, senyuman I.S memang mampu membawa pelangi dalam hati Patung" sambil aku senyum. I.S senyumlalu sedikit ketawa dan pegang erat buku teks ditangannya.. "Patung ingat ni sampai bila-bila, kalau saat Patung sedang dalam penat, sedang dalam letih, Patung bayanglah wajah I.S, dan I.S akan hilangkan penat Patung tu.. Ikhlas... sampai bila-bila..." ternyata katanya itu memberi aku satu tamparan... dan ternyata sampai sekarang aku masih lagi teringatkannya saat aku kepenatan dan keletihan.. dan ternyata dia akan kurangkan penatku... dan aku sentiasa ingat satu kata darinya yang sentiasa buat aku menitiskan air mata.. "Patung.... Jika suatu hari kita sudah tidak bersama, walau dalam apa-apa situasi sekalipun, I.S nak Patung tau yang I.S akan sentiasa merindui Patung, dan I.S nak Patung pejamkan mata saat Patung teringatkan I.S, sebeb I.S nak Patung tau disaat Patung terpejam, masatu I.S juga sedang pejamkan mata untuk bertemu Patung... sebab jika tiada jodoh untuk kita, cinta Patung tetap akan sentiasa tersisa di hati I.S..." dan ternyata aku sudah jatuhkan ai mataku saat sekarang ini, saat aku mengukir warkah ini...